REVIEW JURNAL

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA SISTEM INFORMASI AKADEMIK PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL BALANCED SCORE CARD DAN STANDAR COBIT 4.1
(STUDI KASUS : STMIK SINAR NUSANTARA SURAKARTA)
Penulis                 : Setiyowati, Sri Harjanto   

Tujuan
Tujuan diadakan penelitian ini yaitu untuk mengukur keselarasan Teknologi Informasi yang digunakan oleh STMIK Sinar Nusantara Surakarta dengan standard CobiT 4.1 dan perspektif Balanced Scorecard.

Metode
Metode yang digunakan yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan pengumpulan data dari dokumen- dokumen operasional dan berdasarkan dari hasil wawancara.

KESIMPULAN
Teknologi informasi yang semakin berkembang membuat penulis melakukan audit terhadap teknologi informasi yang digunakan oleh STMIK Sinar Nusantara. STMIK Sinar Nusantara menggunakan tecknology informasi  tersebut untuk pelayanan dalam operasional kegiatan kampus yang meliputi Penerimaan mahasiswa Baru, proses pelayanan KRS Online, dan proses tagihan Keuangan Mahasiswa. Dalam mengelola proses kegiatan tersebut, STMIK Sinar Nusantara menggunakan konsep ERP ( Enterprise Resource Planning).
Dalam melakukan audit tersebut, penulis menggunakan standard CobiT 4.1 yang mengacu kepada perspektif Balanced Scorecard. Alasan penulis menggunakan standar CobiT 4.1 untuk melakukan audit terhadap teknologi informasi yang digunakan oleh STMIK Sinar Nusantar yaitu karena CobiT 4.1 dinilai dapat memberikan gambaran paling detail dan pengaturan proses Teknologi Informasi yang mendukung strategi bisnis. Dimana didalam standar CobiT 4.1 terdapat 4 domain. Adapun standard domain tersebut yaitu :
-         Plan and Organize (PO)
-         Acquire and Implement (AI)
-         Deliver and Support  (DS)
-         Monitor and Evaluate (ME)
Dan alasan penulis menggunakan perspektif Balanced Scorecard , karena Balanced Scorecard digunakan mengukur keseimbangan antar faktor keuangan dan non-keuangan dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang berfokus untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan atas produk dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.  Didalam Balanced Scorecard terdapat 4 perspektif yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan.

Setelah mengumpulkan data dari dokumen-dokumen operasional dan melakukan wawancara, penulis melanjutkan penelitian dengan melaksanakan uji kepatutan dan penentuan tingkat kematangan dari teknologi informasi yang digunakan oleh STMIK Sinar Nusantara. Selanjutnya peneliti melakukan penentuan dan penyusunan Hasil dari Audit Sistem informasi yang telah dilakukan sebelumnya. Dalam melakasanakan audit ternyata penulis mendapatkan beberapa temuan yang memuat fakta, baik fakta yang telah dilaksanakan sesuai dengan standard CobiT maupun yang belum sesuai dengan standard Cobit dan yang harus diperbaiki lagi. Adapun fakta-fakta yang ditemukan dan  telah sesuai dengan standar CobiT 4.1 yaitu :
1.      Terdapat prosedur penanganan permasalahan.
2.     Terdapat pengelolaan pelatihan dan pendidikan bagi user/ pengguna maupun staff.
3.      Terdapat standar target dalam penyelesaian permasalahan.
4. Terdapat analisis penyebab permasalahan yang rutin dilaksanakan.
5. Terdapat pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan insiden.
6. Keberlangsungan layanan diperhatikan oleh pihak manajemen.

Dan fakta yang diperoleh oleh penulis dan harus diperbaiki lagi yaitu :
1.  Tidak ada pendukung berupa aplikasi untuk mendukung pengelolaan insiden.
2. Proses perubahan manajemn berkala belum pernah ditinjau.
3.     Tidak memiliki Frequently Asked Questions (FAQ).
4. Belum adanya survey kepuasaan pelanggan terhadap Sistem Informasi Akademik.
5.      Pelaksanaan studi banding ke industry 

Setelah melakukan audit dengan standard CobiT 4.1 yang berdasarkan perspektif Balanced Scorecard  dapat disimpulkan bahwa :
1.  Audit yang dilakukan terhadap system Informasi yang digunakan oleh STMIK Sinar Nusantara Surakarta terdiri dari 6 tujuan bisnis dan 30 proses TI. Dimana dari tujuan bisnis tersebut didapatkan dari penentuan pihak-pihak dan data data yang mendukung dalam pelaksanaan audit
2. Perhitungan tingkat kematangan dari technology informasi yang digunakan oleh STMIK Sinar Nusantara Surakarta dengan menggunakan standard CobiT 4.1 dan perspektif Balanced Scorecard  termasuk kedalam kriteria proses yang terdefenisi atau sudah sesuai dengan standard CobiT 4.1
3. STMIK Sinar Nusantara Surakarta belum pernah melakukan audtit terhadap teknologi informasi yang digunakan.

Link jurnal :
CLICK HERE!


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEAS (Performance measure, Environment, Actuators, Sensors)

Gambar
DEFINISI PEAS Apa itu PEAS dalam konteks intelligent agent ?  sebelum menjelaskan PEAS akan dijelaskan terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Agent ? Agent merupakan sesuatu yang dapat mengesan (perceiving) lingkungan (environment) nya melalui sensors dan bertindak (acting) terhadap lingkungan tersebut melalui actuators. P.E.A.S adalah singkatan dari Performance measure, Environment,Actuators, Sensors. Ketika akan merancang agent,kita harus mendefinisikan lingkungan masalah (task environment) tersebut, yakni dengan: 1.   Performance measure : Apa komponen pengukur keberhasilan agent? 2.   Environment : Kondisi apa yang berada disekitar agent? 3.     Actuators   : Apa yang bisa dilakukan agent? 4.     Sensors     : Apa yang menjadi input agent? Contoh : Medical Diagnosis System, Sebuah agent yang dapat mendiagnosa pasien secara otomatis. ·     Performance measure : Pasien sembuh, biaya terjangkau, tidak menyalahi hukum. ·      Environment : Pasien,
Baca selengkapnya

Sejarah Perkembangan sistem/teknologi Informasi Dan Perkembangan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Gambar
Sejarah Perkembangan Sistem / Teknologi Informasi  a. Sejarah Teknologi Informasi - Masa Pra-Sejarah(… s/d 3000 SM)  Pada masa ini manusia berkomunikasi masih sebatas pada pengenalan bentuk-bentuk yang mereka temukan. Manusia menggambarkan informasi yang mereka dapatkan di dinding-dinding gua perihal berburu dan binatang buruannya. Karena kemampuan mereka dalam berbahasa hanya sebatas suara dengusan, bahasa isyarat, dan gerakan tangan sebagai bentuk awal komunikasi mereka pada periode sampai tahun 3000 SM.   - Masa Sejarah(3000 SM s/d 1400-an SM)  Tahun 3000 SM Yang pertama kali berkomunikasi dengan tulisan adalah bangsa Sumeria. Mereka menggunakan symbol-symbol piktograf sebagai huruf. Simbol atau huruf-huruf itu, mempunyai bentuk bunyi yang berbeda, sehingga tulisan-tulisan tersebut menjadi kata, kalimat, dan bahasa yang mempunyai arti. Tahun 2900 SM  Pada tahun 2900 SM bangsa mesir kuno telah menggunakan huruf-huruf hieroglif untuk berkomunikasi. Huruf-huru
Baca selengkapnya

DEFINISI AGENT dan KONSEP AGENT PADA AI

Gambar
A. DEFINISI AGENT PADA AI Pengertian sebuah AGENT adalah segala sesuatu yang dapat dipandang sebagaimana mengamati lingkungannya melalui sensor dan bertindak atas lingkungan yang melalui efektor.Agen manusia memiliki mata, telinga, dan organ lain untuk sensor, dan tangan, kaki, mulut, dan bagian tubuh lainnya untuk efektor. Sebuah pengganti agen robot kamera dan berbagai pencari inframerah untuk sensor dan berbagai motor untuk efektor. Dalam kecerdasan buatan, intelligent agent (AI) adalah sebuah entitas otonom yang mengamati dan bertindak atas lingkungan (yaitu membutuhkan agen) dan mengarahkan aktivitasnya untuk mencapai tujuan yaitu rasional. Intelligent agen juga dapat belajar atau menggunakan pengetahuan untuk mencapai tujuan mereka. Menurut Russel & Norvig (2013) mengartikan sebagai Rational agent yaitu mengerjakan segala sesuatu hal dengan benar. Agent Intelligent menurut Nikola Kasabov, Agent harus menunjukkan karakteristik sebagai berikut : v   mengakomodasi
Baca selengkapnya