PEMBAHASAN & PERBANDINGAN FRAMEWORK DARI MANAJEMEN LAYANAN SISTEM INFORMASI

Sebelum membahas dan membandingkan framework dari manajemen layanan system informasi, saya akan menjelaskan apa itu framework.

Framework diartikan sebagai kumpulan script (terutama class dan function) yang dapat membantu developer/programmer dalam menangani berbagai masalah-masalah dalam pemrograman sehingga developer lebih fokus dan lebih cepat membangun aplikasi. Contoh : koneksi ke database, pemanggilan variabel, file, dll.

Dalam manajemen sistem informasi juga terdapat macam-macam framework, yaitu : ITIL, COBIT, Software Maintenance Maturity Model, ASL, BISL, MOF, eSCM-SP, eSCM-CL , dll. Kali ini saya akan membahas framework dari manajemen layanan system informasi tentang BISL, ASL, dan ITIL.

Ø BISL (Business Information Services Library)

Business Information Service Management Library, merupakan kerangka kerja yang digunakan untuk manajemen informasi. BiSL merupakan standar domain publik sejak tahun 2005, yang diatur oleh ASL BiSL foundation. Framework ini menggambarkan standar untuk proses dalam manajemen informasi bisnis di tingkat strategi, manajemen dan operasi.

BiSL terkait erat dengan kerangka kerja ITIL dan ASL, namun perbedaan utama antara kerangka kerja ini adalah bahwa ITIL dan ASL fokus pada sisi penawaran informasi (tujuan sebuah organisasi TI), sedangkan BiSL berfokus pada sisi permintaan (yang timbul dari Organisasi pengguna akhir). BiSL bertujuan untuk memprofesionalkan fungsi permintaan. Tidak hanya dalam sebuah organisasi, tapi juga sebagai pemersatu antara berbagai organisasi.

Ø ASL (Application Services Library)

Application Services Library (ASL) adalah kerangka kerja domain publik dari praktik terbaik yang digunakan untuk standarisasi proses dalam Aplikasi Manajemen, disiplin memproduksi dan memelihara sistem informasi dan aplikasi. Istilah "perpustakaan" digunakan karena ASL disajikan sebagai seperangkat buku yang menjelaskan praktik terbaik dari industri TI.

ASL terkait erat dengan kerangka kerja ITIL (untuk IT Service Management) dan BiSL (untuk Manajemen Informasi dan Manajemen Fungsional) dan Model Kematangan Kemampuan Milik (CMM). Tujuan dari ASL adalah untuk membantu profesionalisasi Manajemen Aplikasi.

Pendekatan standar ASL berkontribusi pada profesionalisasi organisasi manajemen aplikasi dan memfasilitasi cara kerja yang lebih efisien dan hemat biaya. Salah satu keuntungan utama ASL adalah kerangka umum dan kerangka acuan untuk domain pengelolaan aplikasi memungkinkan kerjasama yang lebih baik antara pihak-pihak yang terkait.

Ø ITIL (Information Technology Infrastructure Library)

ITIL atau Information Technology Infrastructure Library adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI. Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi detail tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi TI.

Pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah:
ü Service Strategy
ü Service Design
ü Service Transition
ü Service Operation
ü Continual Service Improvement
Kelima bagian tersebut dikemas dalam bentuk buku, atau biasa disebut sebagai core guidance publications.

-         Service Strategy
Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tetapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy :
1.      Service Portfolio Management
2.      Financial Management
3.      Demand Management

-         Service Design
Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:
1.      Service Catalog Management
2.      Service Level Management
3.      Supplier Management
4.      Capacity Management
5.      Availability Management
6.      IT Service Continuity Management
7.      Information Security Management

-         Service Transition
Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1.      Transition Planning and Support
2.      Change Management
3.      Service Asset & Configuration Management
4.      Release & Deployment Management
5.      Service Validation
6.      Evaluation
7.      Knowledge Management

-         Service Operation
Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
1.      Event Management
2.      Incident Management
3.      Problem Management
4.      Request Fulfillment
5.      Access Management

-         Continual Service Improvement
Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle.

Perbandingan antara BiSL, ASL, dan ITIL
BiSL
ASL
ITIL
Framework yang digunakan untuk manajemen informasi dan manajemen fungsional.
Framework yang digunakan untuk membantu profesionalisasi manajemen aplikasi.
Framework yang digunakan untuk IT service management
Berfokus pada sisi operasional permintaan dari dalam dan luar organisasi.
Berfokus pada sisi penawaran informasi atau tujuan dari organisasi.
Berfokus pada sisi penawaran informasi atau tujuan dari organisasi







Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEAS (Performance measure, Environment, Actuators, Sensors)

Sejarah Perkembangan sistem/teknologi Informasi Dan Perkembangan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

DEFINISI AGENT dan KONSEP AGENT PADA AI